Senin, 28 Mei 2018

Penyebab Ejakulasi Dini Dan Berbagai Cara Dalam Mengatasinya

Ejakulasi dini yang disebabkan oleh masalah psikologis dapat dikelola dengan terapi perilaku atau konseling pasangan. Terapi tersebut mungkin melibatkan rekomendasi masturbasi satu atau dua jam sebelum melakukan hubungan seks demi memberikan diri Anda kesempatan yang lebih baik dalam menunda ejakulasi; merangsang pasangan Anda sebelum seks sehingga orgasme Anda berdua dapat terjadi bersamaan; atau komunikasikan dengan pasangan Anda untuk mencoba memperlambat atau menghentikan rangsangan

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini
Dalam banyak kasus, ejakulasi dini akan membaik dengan sendirinya seiring waktu, sehingga pengobatan mungkin tidak diperlukan. Seiring dengan pengalaman seksual dan usia, pria seringnya akan belajar untuk menunda orgasme. 

Cobalah untuk melakukan posisi seksual dengan wanita di atas ketika berhubungan seks. Tujuannya adalah agar pasangan Anda dapat dengan mudah menarik diri ketika Anda mulai mendekati ejakulasi. Setelah rasa ingin ejakulasi telah hilang, Anda bisa kembali melanjutkan penetrasi.



Untuk menahan refleks ejakulasi, Anda bisa melakukannya dengan cara mengambil napas dalam-dalam dan beristirahat sebentar. Sambil beristirahat Anda dapat mengalihkan pikiran ke hal-hal lain agar keinginan untuk ejakulasi menurun.

Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan masturbasi satu atau dua jam sebelum berhubungan seks. Jika penis Anda sangat sensitif, penggunaan kondom tebal juga dapat membantu menurunkan sensasi.

Selain itu, Anda juga bisa mencoba mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok dan konsumsi minuman keras. Langkah-langkah ini bisa meningkatkan kendali Anda dalam berejakulasi.

Teknik Latihan Untuk Menunda Ejakulasi
Pertama Anda akan diperkenalkan teknik “meremas”. Dalam teknik meremas, pasangan wanita Anda akan coba memberikan Anda masturbasi. Ketika Anda mulai merasa akan ejakulasi, berilah sinyal pada pasangan Anda untuk berhenti dan langsung meremas kepala penis selama 10-30 detik. Setelah penis dilepaskan, tunggulah selama setengah menit sebelum mengulangi proses yang sama. Lakukanlah metode ini secara berulang-ulang sebelum ejakulasi benar-benar dibiarkan terjadi.

Teknik Stop - GO
Teknik yang kedua adalah adalah teknik “berhenti-mulai” atau “stop-go”. Teknik ini dilakukan selama masa penetrasi. Ketika Anda merasa akan ejakulasi, keluarkan penis Anda dari pasangan Anda, lalu mulai ambil napas dalam-dalam. Setelah keinginan untuk ejakulasi hilang, lanjutkan lagi penetrasi. Lakukan teknik ini secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan Anda dan pasangan.

Kupas Tuntas Virus HPV Sebagai Penyebab Kutil Kelamin

Human Papilloma Virus (HPV) adalah sebuah virus yang berbahaya dan dapat kapan saja mmenginfeksi Anda. Hal yang paling menyeramkan adalah bahwa bila sesorang terinfeksi HPV maka tidak ada gejala. Tapi untungnya sudah ada vaksin anti HPV. Yuk simak bersama

HPV merupakan suatu jenis virus yang ditularkan melalui kontak seksual. Saat berhubungan seksual atau oral seks, HPV akan tertular melalui genital, mulut, dan tenggorokan yang akan menyebabkan infeksi. HPV yang dapat ditularkan ada 40 jenis virus.

Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kutil pada kelamin. Jenis lain dapat menyebabkan kanker. Selain kanker serviks, HPV dapat menyebabkan kanker pada vulva, vagina, penis, anus, kepala dan leher. 


Lokasi Tumbuhnya Virus HPV atau Kutil

Berdasarkan bentuk dan lokasi tumbuhnya, jenis kutil dibagi menjadi lima.
  • Yang pertama adalah kutil biasa. Kutil biasa bisa dikenali dari bentuknya yang menonjol bulat dan kasar. Jenis kutil ini biasanya tumbuh di jari tangan atau kaki.
  • Jenis kutil yang kedua adalah kutil plantar. Kutil ini memiliki bentuk rata dengan lubang di tengahnya yang kadang-kadang disertai dengan titik-titik hitam. Kutil plantar tumbuh di telapak kaki. Sekilas, kutil ini tampak melubangi kaki Anda dengan kulit di sekelilingnya yang mengeras. Anda biasanya akan merasakan nyeri saat berjalan.
  • Jenis kutil ketiga adalah kutil filiform. Bentuk kutil ini seperti bintil daging tumbuh dengan warna yang sama seperti kulit Anda. Kutil filiform biasanya tumbuh di sekitar hidung, mulit. Bawah dagu, dan leher.
  • Jenis kutil keempat adalah kutil datar (flat wart). Kutil ini memiliki bentuk seperti bekas cakaran di kulit dengan warna beragam (cokelat, agak kuning, atau merah muda). Karena bentuknya yang sangat kecil, kadang-kadang kutil jenis ini tidak terlihat. Kutil datar biasanya tumbuh di wajah, lengan, dan paha.
  • Jenis kutil yang terakhir adalah kutil periungual. Kutil ini biasanya tumbuh di bawah kuku jari kaki dan tangan. Bentuknya pecah-pecah seperti kembang kol dan menebal di sekitar lempeng kuku. Selain itu, kutil periungual juga tumbuh secara berkelompok. Kutil ini memengaruhi pertumbuhan kuku dan menyebabkan rasa sakit.

Vaksin HPV

Vaksin HPV adalah vaksin inaktif (berisi protein serupa struktur cangkang virus HPV yang tidak mengandung DNA virus). Sehingga, vaksin ini sangat aman dan tidak mungkin menginfeksi manusia. Setelah disuntikkan, vaksin HPV akan merangsang pembentukan respon imun di dalam tubuh, sehingga menciptakan perlindungan terhadap kanker serviks.
Ada 2 jenis Vaksinasi HPV:
  1. Quadrivalent: memberikan perlindungan dari HPV tipe 6, 11, 16 dan 18.
  2. Bivalent: hanya melindungi dari HPV tipe 16 dan 18.
Jika tujuannya adalah untuk pencegahan kanker serviks, salah satu dari dua vaksin ini dapat digunakan, karena baik Bivalent  dan Quadrivalent  sama-sama bermanfaat melawan kanker serviks yang disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18.

Vaksinasi HPV dianjurkan dilakukan sedini mungkin pada usia remaja, 9 hingga 13 atau 14 tahun. Rentang usia ini dinilai efektif karena pada masa inilah tubuh memberikan proteksi respon imun yang lebih baik dibanding usia di atasnya. Hal ini pula yang mendasari bahwa pemberian vaksin HPV pada rentang usia ini cukup diberikan 2 dosis pada bulan 0,6 atau 0,12.
  • Vaksin Quadrivalent, diberikan sebanyak 3 dosis masing-masing pada jadwal bulan 0, 2, dan 6.
  • Vaksin Bivalent, diberikan sebanyak 3 dosis pada bulan 0, 1, dan 6.
Namun bagi Anda sudah berhubungan seksual, tentunya Anda masih bisa mendapatkan vaksinasi HPV. Hal ini masih merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dari virus yang mungkin belum berkembang pada Anda.

Penyebaran kanker serviks juga dapat dicegah dengan tindakan pencegahan sekunder yaitu melalui deteksi dini dengan melakukan tes pap smear. Tes ini dianjurkan untuk dilakukan setahun sekali bagi para perempuan yang sudah pernah berhubungan seksual. Bagi perempuan yang sedang hamil juga dapat melakukan tes pap smear karena prosedur tersebut aman

Penyebab Ejakulasi Dini Dan Berbagai Cara Dalam Mengatasinya

Ejakulasi dini yang disebabkan oleh masalah psikologis dapat dikelola dengan terapi perilaku atau konseling pasangan. Terapi tersebut mun...